Saat menghadiri konferensi IDByte beberapa waktu yang lalu, ada satu pertanyaan yang selalu muncul dari para pengunjung yang ditujukan pada pembicara dari Facebook, Google dan LinkedIn oleh penonton.
“Kenapa Anda sekalian tidak mendirikan kantor Anda di Indonesia?”
Saya tidak akan berdebat tentang betapa konyol dan menyedihkan pertanyaan ini, tetapi saya akan mencoba untuk memetakan alasan mengapa perusahaan-perusahaan besar ini tidak harus membuka kantor mereka di Indonesia.
Google saat ini sedang memasuki pasar Indonesia, mereka sudah mulai mengamati kota-kota di Indonesia dan bertemu dengan banyak orang, menggelar event, merekrut orang dan melakukan beberapa kegiatan usaha, meskipun mereka tidak berbadan hukum (di Indonesia).
Tentu saja, argumen yang sempurna untuk membujuk Facebook dan Google untuk membuka kantor di Indonesia adalah karena mereka memiliki basis pengguna besar di negara ini. Mereka harus mendirikan kantor di sini, betul kan? Salah. Mereka tidak perlu, karena pengguna di Indonesia sebagian besar adalah pasar konsumen, di mana perusahaan-perusahaan global ini tidak mendapatkan pemasukan dari konsumen jenis ini. Tentu saja mereka memiliki iklan untuk dijual, tetapi mereka sudah memiliki reseller yang beroperasi di sini. Investasi dan usaha untuk mendirikan kantor di Indonesia dibandingkan dengan manfaat yang akan diterima tidak masuk akal bagi bisnis mereka.
Jika alasannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan pasar di Indonesia, tidak juga, karena orang Indonesia orang tidak akan peduli! Bahkan jika Facebook, Twitter dan Google tidak memiliki kantor di sini, para pengguna tidak akan berhenti menggunakan layanan yang ada dan jumlah penggunanya akan tumbuh secara organik. Google dan Facebook adalah 5 situs paling populer di Indonesia (menurut Alexa), mereka tidak perlu melakukan apa pun untuk memicu pertumbuhan, namun pengguna tetap terus tumbuh.
Jika Anda melihat masalah ini dari perspektif mereka, investasi untuk mendirikan sebuah kantor di suatu negara sama sekali tidak kecil. Dan tentu saja investasi ini harus dibandingkan dengan pendapatan/peluang bisnis potensial dari negara tersebut. Saat ini, Indonesia tidak terlihat menarik dalam hal pendapatan potensial bagi perusahaan-perusahaan besar di atas. Suatu saat hari itu akan datang, tapi tidak sekarang. Google memberikan upaya ekstra untuk mengatur kehadiran mereka di Indonesia, yang tentunya baik, meskipun mereka sudah menjadi pemimpin pasar dan mendapatkan pemasukan yang cukup baik dari reseller iklan mereka.
Singkatnya, perusahaan-perusahaan ini BISA membuka kantor di Indonesia jika mereka ingin, tapi mereka tidak membutuhkannya.
Sumber : dailysocial.net
0 komentar:
Posting Komentar